Monday, January 15, 2018

Catatan Share Cost 10 hari di Pulau Flores (Bagian 4)

Setelah melewati kesibukan yang super padat akhirnya saya akan mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan catatan Share cost 10 hari di flores bagian papat 😀

          Pagi itu setelah turun dari Danau Tiga Warna Kelimutu kami akan Melanjutkan perjalanan ke kota Ende yang di tempuh kurang lebih selama 2 jam, tujuan kami adalah " Rumah Pengasingan Bungkarno Dan Taman Renungan Bung Karno" karena Sejarahnya sebagai tempat pengasingan Presiden kita Yang ke 1 Selama 4 Tahun, antara 1934-1938 menjadikan Ende sebagai tempat untuk wisata sejarah yang perlu wajib di kunjungi.

Tanpa tak terasa, sedikit agak mngantuk kurang lebih 2 jam Elf kami mengerus jalanan Dan melintasi Rumah-Rumah penduduk sambil melambaikan tangan dan juga ucapan selamat pagi ketika ELF  kami melintas, ini menunjuk bahwa Flores sudah lebih dari ramah untuk wisatawan Dalam negeri maupun Luar negeri.

Seiring jam berputar akhirnya kami nyampai juga di kota Ende, tapi sebelum kita mengunjungi Rumah Pengasingan Bungkarno yang terletak di jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja Kecamatan Ende Utara(Kota Ende), kami di ajak bang Emanuel untuk singah di Rumah Saudaranya yang Jauh-Jauh hari sudah janjian kalau ke Ende akan bawa pasukannya untuk mampir di rumahnya. Untuk mencicipi masakan khas Ende sekalian numpang Sholat dan Numpang untuk istirahat sebentar sebelum singah di rumah pengsingan bung Karno yang tak Jauh dari Rumah Saudara Bang Emanuel


Selfie Sukasih


Budayalah mengantri

Jaket biru merenung kapan nikah ??

Katong Samua Basudara 

Oh ya.. Sebelum menjamu makanan yang sudah di siapkan oleh saudara bang Emanuel ada sedikit drama pulak ketika sampai di ende, ada pergantian sopir, karna sopir yang kami bawa sejak dari Maumere sedang sakit. Tititnya kalau di buat Kencing terasa sakit, mngkin kelelahan dan kurang minum air putih*Macak Dokter*.
Kami di rumah saudara bang Emanuel di jamu dengan kebahagian dan makanan khas Ende. Trimakasih Banyak ya, Semoga di beri Kesehatan dan Rejeki yang melimpah.

Stelah Menyelesaikan tanggung jawab sebagi tamu, menghabiskan makanan tanpa tersisa, kami berfoto-foto dan berpamitan untuk kembali lanjut untuk Singah di Di Rumah Pengasingan Bung Karno Yang tak Jauh Dari rumah saudaranya bung Emanuel.

Mungkin kami kurang beruntung ketika sampai di depan pagar Rumah Pengasingan Bung Karno, pintu di gembok dan sepi pengunjung, tak lama kemudian warga stempat menyamperi kami memberi tahu Kalau hari ini sedang tutup, Halahh.. Padahal saya ingin sekali melihat-lihat semua barang koleksi yang masih tersimpan, baik itu foto pribadi, foto keluarga, barangan keramik, perabot rumah tanga, perabot dapur, yang pernah di gunakan oleh beliau pada masa itu dan juga 2 tongkat berkepala Monyet yang masih tersimpan rapi di Rumah pengasingan Presiden Kita yang Pertama saat di asingkan oleh Belanda, Sebagai tahanan politik Bersama istrinya Ingit Ganarsih , Ibu Mertuanya Ibu Amsih Serta Kedua Anak Angkatanya Ratna dan Kartika. kami hanya sempat berfoto-foto aja di depan Rumah pengsingan Bung Karno.





Dan setelah itu kami lanjut di Taman Renungan Bung Karno yang tak Jauh dari tempat Rumah pengasingan Bung Karno, dimana telah terlahirnya Lima Butir Mutiara Bangsa.

 " Di Kota ini kutemukan Lima butir Mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur pancasila"

Dan disitulah juga sering di lakukan Bung Karno pada masa pengasinganya, Duduk Di bawah Pohon Sukun pada sore hari sambil memandang ke indahan Teluk ende yang ada di depanya.




Bersambung 😀😀